Minggu, 29 Maret 2015

Manfaat Ampas Teh untuk Tanaman

Manfaat Ampas Teh untuk Tanaman



          Teh adalah salah satu minuman yang banyak digemari oleh banyak orang. Selain karena teh adalah salah satu bahan minuman yang tak sulit untuk ditemukan cara penyajian teh pun sederhana, mulai dari menyeduh dengan cara menyaring atau pun dalam bentuk bubuk instan yang dapat langsung dicampurkan dengan air hangat, dan salah satu cara menyeduh sederhana dan banyak dilakukan yaitu dengan menggunakan teh celup. Teh celup menggunakan kantong filter yang didalamnya terdapat teh kering dengan ukuran yang menyerupai serbuk.

          Teh celup yang telah digunakan sebaiknya tidak langsung dibuang karena ampas yang terdapat didalamnya masih banyak memiliki manfaat saah satunya yaitu untuk menyuburkan tanah.

          Ampas teh mengandung Nitrat(N) yang mudah diserap oleh tanaman sehingga baik untuk menyuburkan tanah. Ampas ini bisa langsung disiramkan ke tanah tanaman. Untuk diketahui bahwa kandungan Nitrogen bagi tanaman adalah unsur yang berperan penting dalam pembentukan protein juga berbagai dedaunan dan persenyawaan lainnya.
         
Cukup dengan meletakkan ampas teh seperti pada gambar diatas, tanaman sudah bisa mendapatkan manfaatnya. Tak perlu repot-repot untuk meratakannya di tanah, karena pada saat penyiraman, air akan mengurai ampas-ampas teh tersebut, sehingga ampas akan tersebar merata dengan sendirinya dan tanaman anda akan mendapatkan pupuk yang bagus !




                 Gambar di atas adalah dua tanaman mawar yang telah saya berikan ampas teh, dan disana cukup terlihat bahwa tanaman tumbuh lebih segar dan menghasilkan banyak tunas baru.

#kilas info tanaman mawar:
-         -  Dengan pemangkasan dan penyiraman secara teratur serta pemberian pupuk organik, tanaman mawar bisa tumbuh dengan subur.

-         -  Pemangkasan tanaman dapat dilakukan dengan memangkas bunga yang telah berumur 2-6 hari dengan panjang pemotongan kira-kira 5 cm dari pangkal bunga.

-         -  Pemotongan dilakukan dengan pisau/gunting bersih dan membentuk potongan diagonal.

-         -  Air cucian beras juga dapat dijadikan pilihan yang baik untuk menyuburkan tanaman mawar.

                 Sekian dulu untuk artikel ampas teh dan beberapa info mawar dalam artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua J

Minggu, 15 Maret 2015

Sekilas tentang brownies

Asal Mula Brownies

Sungguh sangat sulit untuk memastikan asal mula kue brownies ini, konon dari banyaknya cerita yang beredar, kue brownies berawal dari seorang koki yang lupa memasukkan bahankue pengembang yang disebut baking powder dalam resep adonan kue bolu coklatnya. Sehingga alhasil setelah kue bolu tersebut dipanggang tidak mengembang seperti halnya kue-kue bolu yang biasa dia buat. Tekstur kue bolu coklat yang harusnya lembut, tebal, dan banyak berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah.
Adapun cerita lainnya tentang asal mula brownies adalah diceritakan seorang pemuda pengusaha kue yang mengalami krisis keuangan dan hampir membuat usahanya gulung tikar. Dia punya seorang karyawan yang masih temannya sendiri yang setiap pagi akan menjualkan kue-kue buatannya. Pada suatu hari dengan modal terakhir yang dia miliki, pemuda pengusaha kue tersebut membeli bahan-bahan untuk membuat kue coklat.
Hampir semalam suntuk dia berusaha keras membuat kue coklat lezat seperti yang tertera pada resep kue coklat. Pekerjaannya baru selesai saat fajar tiba. Namun alangkah kecewanya pemuda tersebut setelah melihat hasil kue coklatnya yang jauh berbeda dari yang terdapat pada buku panduan resep kue coklat. Modal terakhir yang dia punya pun telah habis untuk bahan-bahan kue coklat tersebut
Seperti biasanya pada pagi harinya sang karyawan datang mengambil kue hasil buatan majikannya tersebut. Tanpa bertanya karena melihat sang majikan tengah tertidur lelap akibat kelelahan membuat kue semalaman, dia mengambil kue-kue coklat tersebut dan menjualnya pada para pelanggan kue sang majikan. Para pelanggan sangat menikmati kue coklat itu dan kembali memesan untuk keesokan harinya, mereka mengira kue itu resep baru dari si pemuda tersebut. Dengan banyaknya pesanan kue coklat yang dikira gagal itu sang pemuda selamat dari gulung tikar.


Resep Awal Brownies

Resep awal brownies adalah berupa tepung, mentega, gula, telur, coklat yang telah dilelehkan, serta kacang almond. Hal ini menjadi satu hal yang pasti bahwa resep dasar brownies tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu. Pada saat ini brownies telah mengalami banyak modifikasi dengan beragam aneka rasa tambahan seperti brownies keju, brownies pisang, blueberry, strawberry, kacang-kacangan, kopi, dan masih banyak lagi variasi brownies lainnya. Begitu pula dengan cara proses pembuatannya yang tidak hanya dipanggang, namun dapat pula dengan proses pengukusan yang dikenal dengan nama brownies kukus.
Sejarah BrowniesPada tahun 1904 resep brownies pertama kali muncul dalam buku memasak Home Cookery yang disebut Service Club Cook Book, dan pada tahun 1905 pada buku resep The Boston Globe serta pada tahun 1906 dalam buku resep The Boston Cooking School Cook Book yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer. Resep Fannie Merritt Farmer ini menghasilkan panganan yang relatif ringan dan seperti kue. Namun resep tersebut adalah resep untuk molasse, sebuah kue yang dipanggang dan jauh dari apa yang kita kenal sebagai brownies sekarang ini. Beberapa berpendapat kue ini mungkin berasal dari adonan kue coklat yang tidak diberi baking powder secara tidak sengaja sehingga kue coklat menjadi bantat.
Resep yang kedua muncul pada tahun 1907 dalam buku panduan memasak Lowney's Cook Book, yang ditulis oleh Maria Willett Howard dan diterbitkan oleh Walter M. Lowney Company di BostonMassachusetts. Resep ini menambahkan lebih banyak telur dan cokelat batangan pada resep awal Fannie Merritt Farmer di atas, dan menghasilkan brownies yang kaya rasa dan manis. Resep ini dinamakan Bangor Brownies, hal ini mungkin karena resep tersebut diciptakan oleh seorang wanita di Bangor, Maine. Bangor Brownies ini kemudian menjadi salah satu snack dan cemilan yang sangat digemari pada beberapa tahun kemudian dan begitu populer di Amerika Utara hingga akhirnya menyebar pula ke daratan Eropa.

Jumat, 13 Maret 2015

Lidah Buaya

LIDAH BUAYA

     Lidah buaya sejak lama digunakan untuk menurunkan tekanan darah, penurun kadar gula darah dan juga suplemen untuk kebutuhan gizi. Tanaman ini juga telah banyak digunakan sebagai salah satu bahan pembuat shampoo, guna untuk menyuburkan dan menghitamkan rambut. Selain itu, dengan bantuan bakteri baik, daging lidah buaya diolah menjadi nata de coco yang segar menjadi bahan minuman dan jus.

    
     Senyawa aktif yang terkandung pada lidah buaya ialah saponin, anthraquinon(aloin, barbaloin, anthranol, asam aloetat, aloe emodin, yak ether), enzim oksidase, katalase, lipase, aminase, amilase, vitamin (B1, B2, B6, B12, C), kalsium, natrium, kalium, mangan, seng, polisakarida, karbohidrat, asam amino, lemak, vitamin, mineral, enzim(oksidase, katalase, lipase, amilase), hormon.

     Beberapa resep yang dapat dibuat dari lidah buaya :
1.  Diabetes Melitus
Dapat diminum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.
-   Lidah buaya sebanyak 2 batang dicuci
-   dibuang durinya
-   dipotong-potong
-   Rebus dalam 3 gelas air
-   setelah mendidih disaring
  
2.  Penyubur Rambut
Dapat dilakukan setiap hari selama 3 bulan.
-   Sebanyak 2 pelepah lidah buaya dicuci dan dikupas
-   Daging buah digosokkan pada kulit kepala yang sudah dicuci bersih
-   Sebaiknya dilakukan disore hari
-   Bungkus rambut dengan kain atau sejenisnya
-   Diamkan semalaman (jika melakukan disore hari)
-   Keesokan harinya dibilas bersih

3.  Penurun Kadar Gula Darah dan Maag
Dapat diminum sebanyak ½ gelas, 2 sampai 3 kali sehari
-   Lidah buaya kira-kira 1 batang
-   Dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya
-   Rendam selama 30 menit dalam air garam
-   Remas sebentar lalu bilas dibawah air yang mengalir
-   Rebus dalam 3 gelas air hingga mendidih
-   Dinginkan lalu saring






Referensi :
Trubus. Herbal Indonesia Berkhasiat (Bukti Ilmiah dan cara racik)

(Gambar)

http://wisatapontianak.com/wp-content/uploads/2014/09/lidah-buaya.jpg